Selepas sholat isya di masjid Nabawi, saya gowes keliling Madinah sampai jam setengah satu malam. Karena ada keperluan dan sekalian gowes malam mencari udara segar (mumpung jomblo). Tak ada dibenak saya kalau malam itu adalah malam pergantian tahun masehi atau malam tahun baru (katanya). Bahkan selama gowes tak ada yang berbeda. Semua penduduk Madinah menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Sehingga saya pun baru tau setelah sampai kamar kalau malam itu adalah malam pestanya orang kafir.
Setelah saya melewati baqi', dipinggir jalan sekitar masjid banyak orang sedang berkumpul duduk rapi dan ternyata sedang bagi-bagi nasi untuk makan malam lilahi ta'ala bukan karena malam tahun baru. Bahkan saya tak ingin makan tetap dipaksa suruh makan. MasyaAllah, yang kayak begini niih sering dijumpa disini.
13 derajat malam yang bisa dibilang dingin, penduduk semuanya beriman, tak ada aurat yang bertebaran membuat kebahagian tersendiri melihat aktifitas kota Madinah di malam itu.
Setelah lama berkeliling, saya beristirahat didepan kubah masjid Nabawi, tak lama kemudian seseorang membawa termos menawari teh susu panas gratis tis tis... Haduuuh, begitu hebat dan nikmat kota idolaku.