Setiap manusia dilahirkan dengan membawa kekuatan, kelemahan dan keunikan
(bakat) masing-masing. "Katakanlah (Muhammad) : "Setiap orang berbuat
sesuai dengan pembawaannya masing-masing (Al Isra : 84)
Disinilah letak keagungan Allah SWT Sang Pencipta. Setiap manusia akan
memiliki bakat yang berbeda. Saya dan Anda sudah dipastikan memiliki bakat yang
berbeda. Sehingga tidak ada alasan bagi kita mengatakan : "Tuhan tidak
adil, mengapa Saya tidak bisa seperti dia !"
Mari kita sama-sama tegaskan : “Stop membandingkan kelemahan diri kita
dengan kekuatan orang lain!” Karena ini tidak adil. Bila ingin membandingkan,
bandingkanlah kekuatan diri kita dengan kekuatan orang lain, ini baru adil!
Mari kita simak contoh berikut.
Burung pandai terbang, sementara bebek pandai berenang.
Pertanyaannya :
Haruskah burung belajar berenang agar dia bisa sehebat bebek? Perlukah bebek
belajar terbang agar bisa seperti burung?
Jika burung membandingkan kelemahannya yang tidak bisa berenang dengan
kekuatan bebek yang pandai berenang, apa yang terjadi? Bisa jadi, si burung
akan berusaha untuk ‘kursus’ berenang. Berapa lama dia perlukan waktu untuk
“kursus” berenang? Apakah si burung bisa pandai berenang?
Tentu jika jalan itu yang dipilih, si burung akan kehilangan banyak waktu,
tenaga, dan biaya, yang sia-sia belaka. Tapi jika si burung memfokuskan pada
kekuatannya yg pandai terbang, dia tambah skill terbangnya, berbagai gaya
terbang akan dia kuasai, hingga dia menjadi ahli, dan dia bisa mengajarkan
trik-trik terbang pada burung-burung kecil yang baru belajar terbang.
So, Fokuslah pada peningkatan KEKUATAN DIRI, bukan pada KELEMAHAN DIRI.
Kelemahan diri cukup disiasati.
Salah satu kelemahan manusia adalah tidak bisa terbang seperti burung.
Langkah bijaknya, kita tidak perlu untuk belajar terbang, cukup dengan
menggunakan alat, misal paralayang, kita bisa terbang seperti burung. Atau yang
lebih canggih lagi, menggunakan pesawat terbang, kita bisa terbang lebih jauh
dan lebih tinggi daripada burung.
Pekerjaan membandingkan kekuatan orang lain dengan kelemahan kita, akan
berakibat bersemayamnya rasa rendah diri dan sebaliknya membandingkan kekuatan
kita dengan kelemahan orang lain akan berakibat munculnya perasaan sombong.
Setelah mengetahui kekuatan diri, langkah berikutnya adalah mengasah dan
melatihnya dengan penuh kesungguhan. Malcolm Gladwell melalui penelitiannya
menemukan rumusan bahwa untuk mencapai kualifikasi “expert” (ahli), seseorang
harus melewati proses latihan 10.000 jam. The Beatles dan Bill Gates adalah
beberapa contoh grup dan orang yang telah melampaui latihan 10.000 jam di
bidangnya masing-masing. Rata-rata minimal mereka melakukan latihan 6 jam
setiap hari!
Semangat Hari Selasa...Semangat Pagi. Let's Get It On